USG 4 Dimensi

USG 4 Dimensi RSIA Harapan Mulia

Apa Itu USG 4 Dimensi ( 4 D ) ?


USG 4D adalah salah satu jenis USG, yang merupakan pengembangan dari pemeriksaan USG 2D dan 3D. USG 4D memiliki manfaat yang sama dengan USG 2D dan 3D, yaitu memeriksa kondisi dan perkembangan janin dalam kandungan. Namun, hasil pemeriksaan USG 4D lebih detail karena menghasilkan gambar bergerak sehingga orang tua dapat melihat wajah janin dengan jelas misalnya ketika sedang tersenyum atau menguap, dibanding USG 2D dan 3D yang menghasilkan gambar diam.


Bagaimana Prosedur Pemeriksaan USG 4D?


Pemeriksaan USG 4D sama dengan prosedur pemeriksaan USG lainnya. Wanita hamil akan dibaringkan di meja pemeriksaan, lalu dokter kandungan mengoleskan gel di perut dan menempelkan transduser. Alat tersebut akan digeser-geser selama pemeriksaan untuk mendapatkan visualisasi janin yang optimal. Hasil pemeriksaan berupa gambar bergerak yang bisa dilihat di layar monitor. Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan sambil mengamati pergerakan janin.

sc eracs RSIA Harapan Mulia

Keunggulan dari USG 4D:


Mampu Melihat Pergerakan Janin Lebih Jelas

USG 4D bisa memberikan gambaran embrio janin dua minggu lebih cepat dibandingkan USG 2D dan 3D. Pergerakan janin yang bisa dilihat sejak usia 7 minggu kehamilan (trimester pertama) adalah pergerakan kepala, tangan, kaki dan jari-jari. Ibu juga bisa menyaksikan pergerakan lain, seperti pergerakan mulut (membuka, menutup, menyedot, menguap dan menelan), pergerakan tubuh secara menyeluruh, pergerakan kepala, dan pergerakan tangan saat bayi menyentuh bagian tubuhnya yang lain. Pergerakan mata bayi bisa dilihat sejak usia kandungan 18 minggu dan menjelang akhir trimester kedua. Pada usia ini pun, wajah bayi dan ekspresinya bisa terlihat jelas.


Deteksi Kelainan Janin Lebih Akurat

2D dan 3D bisa mendeteksi kelainan janin, tapi tidak seakurat hasil temuan USG 4D. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi temuan kelainan janin pada pemeriksaan USG 2D maupun 3D.

Sebab, pada pemeriksaan USG 4D, dokter bisa mendeteksi kelainan bawaan lahir lebih detail, seperti:

  • Kelainan jantung bawaan
  • Cacat pada celah mulut atau langit-langit
  • Jumlah jari tangan dan kaki yang berlebih
  • Kelainan bentuk telinga
  • Kelainan bentuk tulang belakang
  • Kelainan bentuk rahang (mikrognatia)